MAKALAH
TUGAS MANAJEMEN BISNIS RITEL
“ANALISIS ASPEK MSDM PADA BISNIS RITEL : MAXIMART”
Disusun Oleh :
MHD. SUHENDRA SEPRIADI 110907024
TRIWAN LIMSON TAMPUBOLON 110907074
KELLY AGATHA SIMANJUNTAK 110907010
DEBY MAGDALENA WU 110907020
PROGRAM
STUDI STRATA-I ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Bisnis Ritel
yang berjudul “Analisis
Aspek MSDM Pada Bisnis Ritel : MaxiMart”.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa banyak pihak yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi motivasi bagi kami.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Ardy, dosen mata kuliah Manajemen Bisnis Ritel, Kak
Lisbeth Elida Tondang selaku narasumber kami yang telah menyempatkan diri
ditengah kesibukkan kerjanya untuk memberikan informasi yang berharga dalam
proses penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa juga kepada teman-teman Departemen
Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2011 Kelas B.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun
sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini,
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca agar dapat menjadi
perbaikan untuk makalah selanjutnya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Medan, 27 September 2014
Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………….. i
Daftar
Isi..…………………………………………………………………………………………….. ii
1. BAB
I : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
1.2
Tujuan ………………………………………………………………..................... 2
1.3
Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2
2. BAB II :
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Manusia dalam Bisnis
Ritel……………………………....
3
2.2
Struktur Organisasi pada Bisnis
Ritel…..………………………………..
4
2.3
Memotivasi Karyawan
Ritel ………………………………………………… 5
2.4
Membangun Komitmen
Karyawan ………………………………………. 7
3. BAB III :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 8
3.2 Saran…………………………………………………………………………………... 9
4. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis
ritel sangat pesat dekade ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha ritel
yang bermunculan untuk menarik minat konsumen dengan harapan dapat memimpin
pasar, sehingga persaingan dalam dunia ritel akan semakin ketat.
Di Indonesia,
perkembangan ritel telah memasuki era praktis seperti yang ada di negara-negara
maju. Ini
khususnya terjadi di
kota-kota besar, seperti
Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang,
Makasar, dan Medan.
Kondisi tersebut
menyebabkan produsen lebih jeli
dalam menciptakan keunggulan sebelum
terjun ke pasar
sasaran. Hal ini
harus didukung oleh Sumber
Daya Manusia (SDM) yang handal,
berpotensial dan mempunyai loyalitas
serta dedikasi terhadap
kelangsungan perusahaan terutama bisnis ritel,
karena bisnis ini berbeda
cara pengelolaannya dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya.
Sumber daya
manusia mempunyai peran
sangat penting dalam pengelolaan bisnis ritel
, karena
membutuhkan kesiapan pengelolaan
dalam arti sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan
keterampilan (baik soft skill
maupun hard skill) dalam
hal manajerial penjualan
ritel dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar
dapat memiliki kompetensi untuk bertahan.dalam bisnis ritel.
Hal ini
bisa dilihat dari
jam kerja yang
berbeda, pentingnya sumber daya
manusia ini akan
mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
Dan jika bisnis ini mengalami
penurunan, baik dalam pengelolaannya dan
terutama dilihat dari omset
penjualannnya, maka peran
manajemen untuk sumber daya manusianya yang
harus diperbaiki, karena perusahaan
sendiri pada umumnya mempunyai tujuan dan harapan yang
sama yaitu memperoleh laba dalam jangka panjang agar perusahaan yang
dikelolanya tetap berkembang.
Melihat pentingnya
peran SDM dalam bisnis ritel, maka penulis mencoba menguraikan permasalahan
manajemen SDM Ritel
dalam makalah ini
yang berjudul: “ANALISIS MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM) DALAM BISNIS RITEL PADA MAXIMART “.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Bisnis Ritel
b. Memberikan
kontribusi akademis dengan
memberikan saran dalam permasalahan Manajemen
Sumber Daya Manusia pada bisnis ritel
c. Mengetahui pengelolaan SDM dalam bisnis ritel
yang berfokus pada lokasi MaxiMart, Thamrin Plaza-Medan Lt.1.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dalam makalah ini adalah :
a. Apa
yang dimaksud dengan sumber daya manusia dalam bisnis ritel ?
b. Bagaimana
struktur organisasi pada bisnis ritel (Maxi
Mart) ?
c. Bagaimana
cara memotivasi karyawan dalam bisnis ritel ?
d. Bagaimana
cara membangun komitmen karyawan dalam bisnis ritel ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Sumber
Daya Manusia dalam Bisnis Ritel
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bidang manajemen yang
berfokus pada pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan seefektif mungkin agar
diperoleh suatu kesatuan tenaga kerja yang memuaskan. Manajemen sumber
daya manusia sangat
penting dalam bisnis ritel, sebab setiap
karyawan memainkan peran
atau bagian yang
penting dalam melaksanakan fungsi
pekerjaan dengan baik.
Manajemen sumber daya dalam bisnis ritel adalah upaya untuk
mengelola sumber daya manusia (SDM) ritel serta hubungannya dengan pelanggan
dan kultur tentang ritel hingga menjadi manfaat kompetitif yang
mendukung.
Berbagai posisi karier
yang bisa kita
temukan dalam sebuah
bisnis ritel, antara lain; Pemilik
Ritel, Pengelola Ritel,
Pramuniaga, Kasir, Kepala
Gudang, Customer Service,
Security, Pemasok Barang Dagangan, Manajer
Keuangan, dan sebagainya.
Pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan untuk memotivasi
dan mengkoordinasikan aktivitas
karyawan, dan manajemen
praktis untuk membangun
kekuatan kerja secara
efektif dan mengurangi
tingkat perputaran karyawan.
Semua aktivitas tersebut dilakukan untuk menerapkan strategi sumber daya, perencanaan
sumber daya, termasuk dalam merekrut,
menyeleksi, melatih,
mengawasi, mengevaluasi, dan
membagi kompensasi penjualan,
yang dikerjakan hanya oleh manajemen.
Pengelolaan sumber daya manusia dalam ritel sangat menantang,
karena pada dasarnya bisnis ritel sangat berbeda dengan bisnis atau perusahaan
pada umumnya. Ada beberapa ciri yang
dapat dijadikan pembeda yaitu :
a.
Jam kerja karyawan berbeda dengan
perusahaan pada umumnya. Jam
buka toko yang
paling panjang membuat
perusahaan harus membagi
pekerjaan dengan sistem shift. Toko buka
7 hari dalam seminggu dan akan ramai
pada hari-hari libur,
membutuhkan komitmen yang
tinggi dari karyawan yang harus
membuka tokonya selama 24 jam. Misalnya pada akhir pekan atau
menjelang hari raya
/ besar sehingga
harus menambah shift kerja dan
karyawan.
b.
Penekanan terhadap kontrol biaya.
Kontribusi biaya karyawan
cukup besar pada
total biaya toko
keseluruhan. Sehingga perlu sangat
hati-hati dalam merinci
secara tepat kebutuhan
karyawan yang efisien sesuai dengan tingkat keahliannya masing-masing.
c.
Perubahan demografis pekerja.
Peritel besar yang
beroperasi secara nasional
dan internasional akan menghadapi tantangan
mengenai perubahan pola
demografis karyawan. Hal ini akan
berpengaruh besar terhadap kinerja kerja
dan kualitas pelayanan dan
penjualan.
Dalam pelaksanaan
dan pengelolaan sumber daya manusia memerlukan
perencanaan yang matang,
hal ini didasarkan
pada beberapa karakter yang harus
dimiliki oleh para karyawan / pelaku ritel, diantaranya adalah :
-
Memiliki keterampilan analisis.
Kemampuan menyelesaikan masalah
dan memiliki kemampuan numerik untuk menganalisis fakta
dan data bagi perencanaan, pengelolaan dan pengawasan.
-
Memiliki kreatifitas. Mampu untuk
menghasikan ide-ide dan solusi yang
imajinatif, cepat mengenali kebutuhan konsumen dan mampu
bertindak dan mengantisipasi perubahan.
-
Mampu mengambil keputusan yang cepat
dan tepat.
-
Fleksibel. Mampu berlaku fleksibel terhadap
kejadian sehari-hari agar mampu mengakomodasi perubahan tren, gaya serta sikap
pelanggan.
-
Inisiatif. Kemampuan melakukan
sesuatu yang dirasa perlu tanpa disuruh.
-
Leadership. Hormat kepada
keputusan, mampu mendelegasikan dan
memberikan panduan kepada orang
lain.
-
Mampu mengorganisasikan pekerjaan
dan menentukan prioritas.
-
Berani mengambil
resiko dengan pertimbangan,
analisis yang akurat
dan bertanggung jawab.
2.2. Tahapan Pengelolaan SDM
Dalam
pengelolaan sumber daya manusia, memerlukan tahapan yang harus
dilakukan :
a.
Rekrutmen
Merupakan gerbang awal yang
menentukan.
Contoh pada MaxiMart : Rekrutmen dimulai dari penentuan berbagai kriteria
SDM yang dibutuhkan, lalu mempublikasikannya di situs resmi Maximart, dan juga
di media massa cetak, demi mendapatkan calon karyawan yang tepat dan handal.
b.
Orientasi
Setiap organisasi memiliki
budaya, suasana, prinsip
kerja dan nilai-nilai
yang berbeda. Pada tahap ini diperkenalkan mengenai
perusahaan, posisi perusahaan, personel perusahaan, hal yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, pekerjaan dan alur pekerjaan secara rinci.
Contoh pada MaxiMart: Orientasi dilakukan pada masa awal training
agar calon peserta training paham tentang prinsip kerja
dan nilai-nilai yang ada di dalam perusahaan.
c.
Pelatihan
Pelatihan sangat diperlukan
untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan karyawan sehingga
dapat terjadi peningkatan kinerja.
Ada 2 (dua) macam pelatihan :
1. Pelatihan keterampilan teknis
Keterampilan yang
diberikan untuk tampil
melakukan suatu pekerjaan.
Seperti keterampilan komputer dalam penggunaan cash register pada kasir, dan lain-lain.
2. Pelatihan antar pribadi
Pelatihan keterampilan
berhubungan dengan sesama karyawan, atasan, bawahan, mitra perusahaan
atau pelanggan.
Contoh pada MaxiMart : Pelatihan pada MaxiMart memiliki beberapa
perbedaan tergantung kepada jenis bidang kerja. Namun secara umum, pelatihan
dilakukan selama tiga bulan penuh di lokasi kerja.
d. Penempatan
Tahap
dimana karyawan yang telah dinilai layak diterima akan ditempatkan kerjanya
sesuai divisi yang dibutuhkan.
Contoh pada MaxiMart : Setelah calon SDM mampu
melewati masa training dengan baik, maka ia akan dipilih dan ditempatkan sesuai
dengan bidang pekerjaan yang akan dimasukinya. Untuk karyawan Maximart yang
masih baru, mereka akan langsung dikontrak untuk tiga bulan kedepan.
d. Pemberdayaan
Mendelegasikan pekerjaan kepada
bawahan dengan pengawasan
Contoh pada MaxiMart: Karyawan yang telah melewati masa training (mis.
kasir) biasanya akan tetap dibimbing oleh senior/ supervisor-nya selama
seminggu. Setelah dia dinilai cukup mahir dan terampil dalam melakukan
tugasnya, maka intensitas bimbingan terhadapnya akan dikurangi, tapi tidak terlepas
dari pengawasan senior/ supervisor.
e. Continous Improvement
Setiap hari harus menjadi lebih baik
dari hari kemarin.
Contoh pada MaxiMart: Dua kali dalam sebulan, kesatuan tim dari
pusat datang untuk mengontrol seluruh kegiatan fungsional SDM yang ada di
MaxiMart. Kontrol ini bertujuan untuk memantau dan menjaga kestabilan kinerja
SDM agar terus-menerus menjadi lebih baik. Apabila ditemukan kesalahan/ kinerja
SDM tidak sesuai dengan standar kerja, maka kesatuan tim pusat akan melaporkan
kepada SM yang akan ditindaklanjuti oleh SM itu sendiri, karena itu adalah
wewenang SM atas karyawan.
2.2 Struktur Organisasi pada Bisnis
Ritel
Struktur organisasi dalam pengelolaan bisnis
ritel harus mampu mengidentifikasi aktivitas
yang dilakukan karyawan dan
menentukan garis otoritas dan
tanggung jawabnya dalam
perusahaan. Struktur organisasi dimulai dengan cara menentukan dahulu semua
tugas yang ada, setelah diidentifikasi, dikelompokan dalam bentuk bidang kerja
dan ditentukan pula hubungan timbal baliknya. Struktur organisasi ritel tidak
harus selalu baku untuk setiap perusahaan
ritel, struktur organisasi
dapat berbeda antara peritel disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Berbagai pilihan struktur organisasi adalah
sebagai berikut :
1.
Struktur organisasi fungsional
Struktur
organisasi ini disusun
berdasarkan fungsi yang
dijalankan masing-masing
departemen.
2.
Struktur organisasi berdasarkan produk
Struktur
organisasi yang disusun
berdasarkan barang yang
dijual dalam ritel.
3.
Struktur organisasi berdasarkan geografis
Struktur
organisasi ini adalah
struktur organisasi yang
disusun berdasarkan wilayah
geografis yang dilayani ritel.
4.
Struktur organisasi kombinasi
Struktur
organisasi yang disusun
dalam bentuk kombinasi
antara fungsional, geografis
maupun barang dagangan yang di jual.
Maximart yang menjadi fokus kami memakai tipe
struktur organisasi fungsional, yang ditampilkan sebagai berikut :
Adapun tugas dan tanggungjawab unit fungsional
masing-masing pelaku bisnis ritel di MaxiMart adalah sebagai berikut :
1.
SM (Store Manager)
- Berwenang dalam memantau seluruh unit fungsional yang ada di MaxiMart.
- Menjalankan operasional Maximart yang dipimpinnya setiap hari. Mengembangkan outlet yang dipimpin dengan efektif dan efisien secara konsisten termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
- Menjalankan strategi penjualan untuk mencapai target-target yang ditetapkan oleh perusahaan (Sales Growth) misalnya :
1)
Menjaga
kualitas produk dan pelayanan yang konsisten
2)
Mengaktifkan
program promosi : Misalnya secara mingguan, SM akan mengumumkan program
“belanja minimal 100rb, berhadiah Sania
2 liter”. Program lain misalnya pemberian potongan harga dari total belanja
(sesuai dengan jenis produk tertentu) untuk member MaxiMart mulai dari hari
Kamis sampai Minggu.
·
Mengevaluasi
setiap personil yang dibawahi oleh Store Manager itu sendiri
·
Mengontrol
dan mengevaluasi Management Outlet (Operasi, Inventory, Keuangan) yang dibawahi
agar berjalan secara efektif dan efisien khususnya masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem dan prosedur kerja serta sistem pelaporannya.
·
Menganalisa
dan mengantisipasi setiap perkembangan / kecenderungan pasar yang dibawahi yang
berdampak pada Sales Growth dan melakukan / membuat usulan langkah perbaikan
untuk mengantisipasi setiap perkembangan yang ada.
·
Mengevaluasi
seluruh hasil yang dicapai secara periodik dan menyusun rencana kerja serta
target-target yang hendak dicapai untuk memperbaiki kekurangan maupun untuk
mempertahankan hasil yang telah dicapai.
2. ASM (Assistant Store Manager) : Berwenang
dalam membantu tugas SM, menggantikan tugas SM untuk waktu tertentu (sementara)
3. Divisi Lapangan yang dikepalai Field
Supervisor / Supervisor Lapangan
Field Supervisor
memantau kinerja unit yang ada dibawahnya, yaitu :
-
Stockist : menyusun, menyortir, dan menempatkan
barang yang dijual (dengan catatan bahwa barang / merchandise yang ada di stand
jangan sampai kosong)
-
Pramuniaga : membantu stockist dalam menjalankan
tugasnya, selalu bersiap (stand by)
di pos/ corner-nya masing-masing,
merapikan susunan barang dan menjaga barang yang dijual
-
PU (Pembantu Umum) : bertugas untuk membantu
segala keperluan karyawan lain yang memang ditugaskan tidak boleh keluar dari
lokasi ritel MaxiMart. Misalnya membeli makan siang, minum, dll.
-
Security : menjaga keamanan dan ketertiban dan
harus siap sedia di pintu masuk / keluar lokasi MaxiMart
4.
Divisi Kasir yang dikepalai Cashier Supervisor (CSPV) / Supervisor
kasir
Cashier
Supervisor memantau kinerja unit yang ada dibawahnya, yaitu :
-
Kasir (Cashier) : menerima
pembayaran atas belanja konsumen
-
Customer Service : berjaga di tempat penitipan
barang untuk melayani konsumen maupun karyawan MaxiMart. Misalnya tas
(kantungan), payung ataupun barang lainnya. Selain itu juga memberikan
pengumuman khusus melalui microphone
yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu
-
Lansir : merapikan troli, mengantarkan barang
konsumen, dan membantu kasir dalam memasukkan barang belanjaan kedalam kantungan
plastik belanja
5. Divisi Gudang yang
dikepalai Supervisor Gudang
Bertugas
untuk melakukan pencatatan dan mengontrol jumlah barang di gudang, Mencocokkan
jumlah barang secara fisik dan data, serta memantau unit kerja dibawahnya :
-
Labelling : melabel barang-barang yang baru masuk
-
Sticker : menempelkan stiker pada barang yang
telah diberi label
-
Admin Entry Data / AED : urusan administrasi barang
6. Divisi Keuangan yang
dikepalai Finance Manager / Manajer
keuangan
Bertugas
untuk mengelola keuangan MaxiMart, termasuk pada penyusunan laporan keuangan
selama satu periode, dan membuat laporan keuangannya.
Selain
sumberdaya manusia yang ada diatas, Maximart juga memiliki SDM dari luar
perusahaan yang juga bersifat membantu kelangsungan usaha,yaitu:
-
Supplier : Supplier yang datang ke MaxiMart jumlahnya
banyak bahkan bisa mencapai 25 supplier dalam sehari. Mereka memasok setiap
jenis barang tersedia di MaxiMart. Misalnya Unilever, P&G, Sari Roti,
Golden Ginger, dll
-
SPG : merupakan karyawan berasal dari supplier yang ditugaskan untuk
memasarkan produknya. Ada dua jenis SPG di MaxiMart, yaitu SPG stay, dan mobile
(ikut mempromosi barangnya)
2.3 Memotivasi Karyawan Ritel
Ritel
umumnya menggunakan tiga
metode untuk memotivasi aktivitas karyawannya, yaitu :
- Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan
Hal ini adalah
metode koordinasi yang
paling mendasar karena
dapat dijadikan indikasi dan
petunjuk bagi karyawan mengenai apa yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan.
2.
Insentif
Insentif biasa dipergunakan peritel untuk memotivasi karyawan dalam
melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan sasaran penjualan.
Terdapat 2 (dua) jenis insentif, yaitu :
a.
Komisi
Kompensasi yang didasarkan pada rumusan yang telah ditetapkan
perusahaan.
Contoh : komisi di MaxiMart telah diberikan sesuai dengan
spesifikasi kerja, apabila ada karyawan yang lembur harus melaporkannya
terlebih dahulu kepada SM/ ASM.
b.
Bonus
Kompensasi tambahan yang
diberikan secara periodik
berdasarkan evaluasi kerja
karyawan.
Contoh : bonus diberikan sesuai dengan hari besar keagamaan.
Misalnya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri, karyawan yang beragama
Muslim akan mendapatkan THR. Sementara karyawan yang beragama non Muslim
(Kristen) akan mendapatkan bonus hari Natal.
3. Budaya organisasi
Memotivasi dan mengoordinasi
karyawan bertujuan untuk mengembangkan budaya organisasi kuat. Satuan nilai-nilai,
tradisi, kebiasaan dalam suatu perusahaan yang mendasari perilaku karyawan atau
organisasi, seperti menghargai setiap karyawan, mau mendengarkan bawahan, dan
lain-lain.
Contoh pada Maximart : Budaya yang kuat terlihat dari kebijakkan Maximart
adalah kerja yang tangkas, bersih, ramah, dan disiplin.
2.4 Membangun Komitmen Karyawan
Tantangan
utama dalam penjualan
eceran adalah untuk mengurangi tingkat keluar
masuk karyawan. Perputaran karyawan
yang tinggi akan mengurangi penjualan
(karena kurang berpengalaman, kurang
pengetahuan akan barang dan
kebijakan perusahaan sehingga
tidak mampu berinteraksi secara
efektif dengan konsumen) dan meningkat biaya (rekrutmen dan pelatihan membutuhkan
biaya). Beberapa pendekatan yang
dilakukan oleh ritel untuk membangun komitmen timbal balik
adalah :
a. Meningkatkan
keterampilan.
b. Memberdayakan karyawan.
c. Menciptakan hubungan
kemitraan dalam karyawan.
Terdapat
tiga aktivitas manajemen
sumber daya manusia
yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen karyawan
melalui hubungan kemitraan :
a. Mengurangi perbedaan status
antar karyawan
b.
Memberikan peluang promosi untuk
karyawan lama
c. Diberlakukan flextime
(sistem penjadwalan pekerjaan
yang memungkinkan karyawan memilih waktu
kerja) dan job sharing (dua karyawan
secara sukarela bertanggung jawab
atas satu pekerjaan.
Pada MaxiMart, setiap karyawan dibimbing agar
mampu saling bekerjasama dalam melakukan berbagai kegiatan. Misalnya penempatan
dan penyusunan barang pada rak merupakan tugas seorang stockist. Namun apabila
ada konsumen yang mengambil kemudian mengembalikannya sehingga tidak tersusun
seperti kondisi semula, maka pramuniaga yang sedang stand by akan membantu
untuk menyusunnya dengan rapi kembali.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang
bisa penulis simpulkan :
- Bisnis Ritel adalah bisnis yang sudah mulai
merambah ke segala bidang dan wilayah. Di tengah pesatnya
perkembangan bisnis ritel, muncul
implikasi kepada kebutuhan akan SDM yang banyak dan handal.
- Manajemen
sumber daya manusia (MSDM) sangat penting
dalam bisnis ritel, sebab setiap
karyawan memainkan peran
atau bagian yang
penting dalam melaksanakan fungsi
pekerjaan dengan baik.
- Berbagai
pilihan struktur organisasi
adalah struktur organisasi
fungsional, struktur organisasi
berdasarkan produk, struktur organisasi berdasarkan geografis,
dan struktur organisasi kombinasi. Maximart memilih struktur organisasi
fungsional
- Tiga metode memotivasi karyawan yaitu kebijakan
tertulis dan pengawasan
karyawan, insentif dan budaya organisasi. Maximart
telah melakukan ketiga metode tersebut dengan sebagaimana mestinya.
- Terdapat
tiga aktivitas manajemen
sumber daya manusia
yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen karyawan melalui
hubungan kemitraan : Mengurangi perbedaan status antar karyawan, Diberlakukan flextime (sistem penjadwalan
pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu
kerja) dan job
sharing (dua karyawan
secara sukarela bertanggung jawab
atas satu pekerjaan).
3.2 Saran
Saran yang bisa kami berikan adalah :
- SDM pada bisnis ritel sebaiknya diatur dan
dikelola untuk lebih memperhatikan kelengkapan produk yang akan dipasarkan.
Pelayanan terhadap pelanggan juga perlu untuk ditingkatkan, agar pelanggan
merasa nyaman berbelanja dan untuk selanjutnya memilih untuk tetap berbelanja di
Maximart (terciptanya loyalitas pelanggan).
- Pengembangan hendaknya harus terus diciptakan dan
berkesinambungan baik itu melalui pelatihan ataupun pemberian pendidikan kepada
setiap karyawan. Hal ini dilakukan agar setiap karyawan tidak merasa kaget dan mudah
menyesuaikan diri.
- Pimpinan
Maximart harus selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada seluruh
karyawan dan menjaga konsistensi dari penerapan pengembangan sumber daya
manusia, bahkan apabila mungkin perusahaan harus dapat menambah beberapa hal baru
yang berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber daya manusia.
- Perusahaan
juga perlu menaruh perhatian yang serius kepada perilaku karyawan untuk semua
permasalahan kebutuhan yang berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber daya
manusia, baik dengan memberikan fasilitas kepada kegiatan pelatihan maupun
pendidikan yang akan mendukung terciptanya kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar