Siang ini aku merasa lelah dan
haus sekali. Maklum, cuaca lagi panas-panasnya. Segera setelah kuliah berakhir,
aku beranjak pulang ke kost. Matahari sedang bergairahnya menyengat ubun-ubun
kepala sepanjang perjalanan pulang. Jarak kampus ke “kost sweet kost” memang
tidak terlalu jauh, tapi terasa jauh karena dorongan dahaga tersebut. Di tengah
perjalanan, aku melihat ada warung yang menjual es kelapa muda. Aku segera
mendaratkan pantatku di bangku yang disediakan.
“Nande,, pesan satu yaa.. Minum
sini aja..”
Tak butuh waktu yang lama,
pesanan datang. Aku meminum es kelapa muda tersebut tanpa banyak mukadimah
lagi. Segar betul rasanya. Panas yang terasa mulai mendingin, rasa lelah
sedikit tereduksi karena sudah mulai duduk di warung nande-nande ini. Belum lagi
datang terpaan angin sepoi-sepoi ke wajahku yang kusam.
Sembari minum es kelapa muda
tersebut, aku memikirkan betapa berharganya sesuatu barang dan momen. Dulu saya
dan kawan-kawan dari SMAN Agam Cendekia tidak perlu membayar apapun untuk
meminum es kelapa muda. Di depan asrama Marapi kami, ada pohon kelapa yang
tumbuh dengan seksinya. Dia siap kami grepe-grepe
dan petik jika lagi kangen minum air kelapanya, atau makan isinya.
Pohon kelapa itu tumbuh di depan
kamar 9 Marapi. Tak jarang, rekan-rekan dari kamar tersebut menjadi host yang
baik jika ada kegiatan panen kelapa. Biasanya kami berkumpul disana sesaat
sebelum eksekusi. Bahkan sang tuan rumah berkenan memanjat pohon kelapa dan
menjatuhkannya untuk dipungut oleh kami di bawah, hehe (*licik). Yaa, rekan
dari kamar lain membantu juga lah di lain waktunya.
Menyenangkan sekali bisa menjalin
momen itu dulunya. Kami panen bersama, minum air kelapa mudanya bersama,
bersenda gurau bersama. Seolah siang itu adalah milik kami. Sang panas mentari
pun ikut cemburu kepada kami. Hal ini kami lakukan bukan hanya sekali, dua
kali, tapi selama kami mau sejak menghuni Asrama Marapi SMAN Agam Cendekia.
Sekarang, setelah kami menjadi
alumni dan berlainan almamater, momen itu belum terwujud kembali. Entahlah di
masa yang akan datang. Yang pasti aku tersenyum simpul saja mengingat masa itu
di warung tersebut, yang juga menjual gorengan hangat.
Yang mau kusampaikan, banyak hal
kecil yang sepele tapi sebetulnya berharga dalam masa lalu kita. Kita bisa
membeli es kelapa muda dengan murah, seharga Rp 3000 saja, tapi kita tidak bisa
membeli momen istimewa menikmati kelapa muda bersama rekan-rekan lainnya. Butuh
banyak faktor yang harus dilewati untuk mengumpulkan kami kembali dan memanjat
kembali sang pohon kelapa.
Oh ya,, titip salam buat si pohon
kelapa kami.. semoga dia masih se-seksi dulu. Ini aku punya foto dia walau
tinggal satu saja. Maklum lah, sekolah kami dengan sistem asrama yang ketat,
melarang kami untuk membawa kamera dan handphone, kecuali untuk keperluan
khusus.
Yang suka, tolong di like ya page
fb kami dan follow twitternya juga..
Yang ada kesan dan pesan, komeng
aja dibawah yoow..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar